PENERAPAN
SIM PADA PERUSAHAAN AQUA
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN PADA AQUA
Latar Belakang
Tujuan
utama yang diharapkan oleh suatu perusahaan dalam kegiatan usahanya adalah
mencapai laba atau nilai yang optimal dengan menggunakan sumberdaya secara
efektif dan efisien untuk kelangsungan hidup perusahaan. Dalam usaha pencapaian
tujuan perusahaan, pihak-pihak yang terlibat paling dominan adalah pihak
manajemen dan para pemegang saham. Guna mencapai tujuan perusahaan tersebut,
pihak manajemen memiliki tujuan untuk mempertahankan keberhasilan yang akan
dicapai dengan melihat kelemahan dan kekuatan yang terdapat dalam perusahaan
serta menjalankan kebijaksanaan perusahaan dengan baik dan tepat. Kebijaksanaan
tersebut meliputi bidang Pemasaran, Keuangan, Sumberdaya Manusia, Produksi dan
sebagainya sehingga memerlukan tinjauan manajmen strategi tertentu.
B. Tinjauan
Pustaka
Sejarah
PT AQUA
Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Tirto Utomo, sebagai
produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik pertama didirikan
di Bekasi. Setelah beroperasi selama 30 tahun, kini AQUA memiliki 14 pabrik di
seluruh Indonesia.
Pada tahun 1998, AQUA (yang berada di bawah naungan PT Tirta Investama)
melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan Group DANONE, yang merupakan
salah satu kelompok perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di dunia dan
ahli dalam nutrisi. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk,
market share, dan penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah bendera
DANONE-AQUA, kini AQUA memiliki lebih dari 1.000.000 titik distribusi yang
dapat diakses oleh pelanggannya di seluruh Indonesia.
C. Pembahasan
1.
Visi dan Misi
Visi
AQUA
telah menjadi bagian dari keluarga sehat Indonesia lebih selama lebih dari 30
tahun. Sebagai pelopor air minum dalam kemasan sejak didirikan tahun 1973, kini
AQUA menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup sehat masyarakat
Indonesia. Dulu dan kini, AQUA tetap dan selalu menjadi yang terbesar dan
terdepan di Indonesia. Volume penjualan AQUA merupakan volume penjualan terbesar
di dunia untuk kategori air mineral.
Misi
AQUA
selalu ingin melakukan program untuk menyehatkan konsumen Indonesia,
diantaranya program AKSI (AQUA untuk Keluarga Sehat Indonesia) dan AuAI (AQUA
untuk Anak Indonesia).
2.
Strategi
Strategi pemasaran dengan Marketing
Mix
Marketing mix merupakan suatu alat marketing yang digunakan perusahaan untuk
mencapai tujuan marketing dalam pasar target. Mizone sebagai pendatang baru
minuman isotonik menunjukkan eksistensinya dengan mengoptimalkan unsur 4 P
marketing mix (Produk, Harga, Distribusi, Promosi) yang kompetitif . Launching
produk pada saat yang tepat, variasi rasa yang disukai konsumen, harga yang
terjangkau semua kalangan, ketersediaannya yang merata hampir di seluruh
pelosok, serta strategi promosi yang edukatif dan kreatif mampu mereduksi
pangsa pasar market leader minuman isotonik (Pocari Sweat) sebesar 30% dan
menempati urutan kedua market share kategori minuman isotonik.Strategi Marketig
Mix PT Danone Aqua terhadap Mizone.
1) Produk (product)
Mizone yang diproduksi oleh Danone Aqua merupakan kategori minuman isotonik
bernutrisi. Diluncurkan pertama kali pada 27 September 2005 di Surabaya dengan
rasa orange lime yang menyegarkan, rasa passion fruit yang memanjakan selera, dan
pada Juni 2008 meluncurkan varian baru dengan rasa lychee lemon yang
sensasional. Mengandung Hydromaxx yaitu : Vitamin B1, B3, B6, dan B12 untuk
membantu metabolisme karbohidrat menjadi energi, Vitamin C, sebagai antioksidan
untuk menjaga kahidupan sel dalam tubuh, dan elektrolit untuk menggantikan
mineral yang hilang akibat pengeluaran keringat.
2) Harga (price)
Dari segi harga, Mizone sangat kompetitif sekitar Rp 2.500 untuk isi 500 mL,
jika dibandingkan dengan isotonik dalam kemasan kaleng yang yang harganya
sekitar Rp 3.300 untuk isi 330 ml .
3) Distribusi (Place)
Distribusi Mizone berorientasi nasional menggunakan jalur distribusi
Aqua yang sangat luas, kuat di pasar tradisional (mudah dijumpai di warung
dan toko-toko yang menjual produk Aqua). Sampai ada suatu istilah di kalangan
distributor “di mana ada Aqua, disitu ada Mizone”.
4) Promosi (Promotion)
Target pasar Mizone adalah semua
kalangan umur, namun dalam kampanyenya lebih ditujukan kepada kalangan usia
18-35 tahun dengan aktivtas yang dinamis. Mizone melakukan kampanye
besar-besaran lewat placement iklan di televisi (TV), radio, media cetak, dan media
luar ruang. Belanja iklan Mizone sepanjang 2006 paling besar dibandingkan
kompetitornya, yaitu sebesar 46,1 milyar. Pada Agustus 2006, Mizone mengadakan
sampling road show di beberapa kota besar pada pusat keramaian. Mizone memasuki
sekolah dengan membuat iklan dan pembuatan logo Mizone pada lapangan olahraga
(lapangan basket) serta di white board SMA ternama di beberapa kota besar.
3. Lingkungan
Bisnis Internal dan Eksternal
a. SWOT
Analisis SWOT merupakan metode
perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi factor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
dalam mencapai tujuan tersebut.
b. CSF
CSF merupakan sebuah metode analisis
dengan mempertimbangkan beberapa hal yang kritis di dalam lingkungan perusahaan
untuk mendefinisikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan
kesuksesan perusahaan atau organisasi dan dapat ditentukan jika objektif
organisasi telah diidentifikasi. Analisis CSF memberikan gambaran pada
perusahaan tentang aspek-aspek kritis apa saja di setiap aktivitas dan proses
bisnis perusahaan yang mempengaruhi kinerja perusahaan dalam mencapai visi dan
misi serta keberhasilan bisnisnya. Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan
objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan
informasi apa yang dibutuhkan.
c. Value
Chain
Analisis Value Chain merupakan suatu
metode untuk merinci suatu rangkaian dari bahan baku hingga produk akhir yang
digunakan, menjadi kegiatan strategi yang relevan untuk memahami perilaku biaya
dan perbedaan sumber daya. Analisis Value Chain mengenai penjelasan seluruh
aktivitas yang termasuk dalam aktivitas utama dan aktivitas pendukung terhadap
organisasi PT. Aqua.
Apa yang telah berhasil diraih oleh
Aqua, tentunya sangat memotivasi banyak pihak untuk mengetahui lebih jauh,
bagaimana resep keberhasilan PT. AGM dalam mengembangkan bisnisnya.Karena
bisnis AMDK seperti Aqua ini merupakan suatu industri yang mempunyai
keterkaitan cukup luas dalam rantai pelayanan untuk sampai ke konsumen, maka
bukanlah sesuatu yang salah jika kiranya kita menggunakan analisis global value
chain (GVC)-Rantai Nilai Global untuk dapat lebih memahami bagaimana pola dan
proses “memberi nilai tambah” Aqua lebih jauh. Pada dasarnya, semua jenis
komoditas tidak memiliki value add/nilai tambah, kecuali telah melalui proses
tertentu yang menjadikannya sebuah produk. Letak nilai tambah,kebanyakan ada
pada proses bagaimana komoditas tersebut kemudian berubah menjadi produk,
dipasarkan, dan dikonsumsi. Kaplinsky dan Morris menjelaskan proses itu dalam 4
tahapan sederhana, yaitu design and product development, production, marketing,
dan consumption/recycling sebagai berikut:
Nilai tambah yang diharapkan muncul
pada setiap tahapan proses tersebut, membuat sebuah komoditas menjadi lebih
berharga dalam bentuk sebuah produk. Memperhatikan tahapan sederhana diatas,
dapat dikatakan bahwa analisis ini menggunakan pendekatan “mengikuti
komoditas”danmencermati keterlibatan para aktor yang ada dalam rantai nilainya,
(dalam konteks Aqua yang berbahan baku air) mulai dari sumber bahan baku,
melewati proses produksi, hingga komoditas tersebut sampai pada aktor terakhir,
konsumen.
Dari data yang dapat diakses dan
dikumpulkan melalui sebuah penelitian sederhana dapat disimpulkan bahwa jalur
interaksi konvensional dalam rantai nilai Aqua dapat dilihat dalam skema
sebagai berikut:
Pada awalnya, Aqua melakukan
aktivitas memberikan nilai tambah ini secara terpisah-pisah, artinya, sejak
dari aktifitas ekstraksi air dari sumbernya, kemudian mengolahnya menjadi air
yang ready to drink, lalu dikemas kedalam packaging yang
sesuai, disalurkan melalui jalur distribusi tertentu, dan seterusnya. Aktifitas
ini sangat bergantung pada bagaimana perusahaan melakukan investasi yang
diperlukan untuk misalnya, merawat dan mengelola sumber air, membeli komponen
komponen filtrasi air yang harus diimpor dari luar negeri, mendesain dan
membuat botol atau kemasan pada pihak lain, mengadakan jalur distribusi baru
dan merapikanyang telah ada, dan seterusnya.
d. PEST
1) Politik
a) Undang-undang
perlindungan alam
Adanya UU perlindungan alam maka akan menjadikan kendala
bagi aqua karena air yang diproduksi berasal dari alam.
b) Peraturan
eksport-import
Apabila pemerintah membuat peraturan eksport-import yang
terlalu rumit maka akan menjadikan kendala untuk aqua dalam mengeksport
produknya
c) Peraturan
khusus daerha pusat
d) Perubahan
UU perpatenan
Dengan adanya perubahan UU perpatenan hak maka akan
menyulitkan aqua untuk tetap menggunakan merk tersebut.
2) Ekonomoi
a) Tingkat
produktivitas kerja
Apabila produktivitas pekerja menurun maka akan berdampak
pada pendistribusian porduk yang akan menurun dan akan mengecewakan konsumen
karena permintaan akan produk tidak terpenuhi secara maksimal.
b) Perbedaan pendapatan
menurut kawasan dan kelompok konsumen
Apabila pendapatan pada kelompok ekonomi menengah, dan
ekonomi menengah ke atas sudah pasti akan meningkatkan penjualan produk, dan
meningkatkan pelanggan. Tetapi apabila pendapatan kelompok menengah ke
bawah yang biasanya bermukim di pedesaan atau pinggiran kota, mereka hanya akan
membeli air kemasan jika hendak bepergian, dan untuk kesehariannya mereka
cenderung memilih untuk memasak air sendiri. Dengan demikian berpengaruh
terhadap pendistribusian produk Aqua meskipun tidak terlalu besar.
c) Tarif
pajak
Jika pemerintah menaikkan pajak maka biaya perusahaan juga
akan meningkat, sehingga bisa terjadi harga produk juga akan naik.
3) Social
a) Pendapatan
per kapita
Semakin tinggi pendapatan per kapita maka semakin mengingkat
permintaan pasar, dan akan meningkatkan produksi.
b) Kemacetan
lalu lintas
Apabila tingkat kemacetan lalu lintas tinggi maka akan
meningkatkan permintaan produk.
c) Gaya
hidup
Apabila masyarakat memilih gaya hidup sehat maka akan
berpengaruh terhadap permintaan produk dan konsumen akan beralih menjadi
pelanggan.
d) Lingkungan
dalam kota
Apabila lingkungan dengan cuaca yang panas akan berpengaruh
terhadap peningkatan permintaan, tetapi apabila lingkungan dengan cuaca yang
dingin maka permintaan akan menurun .
e) Program-program
social
Program sosial yang diselenggarakan
oleh aqua adalah :
1) produk
Pertanian yang berkesinambungan
2) Pengelolaan
sampah
3) Pendidikan
lingkungan dan kesehatan
4) Akses
ke air bersih dan sanitasi
5) Penghijauan
6) Manajemen
irigasi terpadu.
Dengan
program tersebut, maka aqua akan semakin mendapatkan kepercayaan masyarakat dan
mendapatkan citra yang baik juga, sehingga akan berpengaruh terhadap loyalitas
konsumen.
4) Teknologi
a) Mesin
produksi yang canggih
Di tahun 1987, AQUA memperkenalkan
satu jalur baru dari kemasan terbuat dari PET (polyethilene terephthalate).
Dibandingkan PVC, kemasan terbuat dari PET mempunyai empat keuntungan utama :
1) Bahan kemasan
mempunyai kejernihan tingkat tinggi membuat air nampak “sejernih kristal “
2) Permeabilitas gas
sangat rendah, membuat isi tidak sensitif terhadap atmosfir sekitarnya.
3) Kemasan
jauh lebih kuat dan lebih jarang bocor atau di tembus.
4) Zat-zat kimia yang
digunakan dalam pembuatan PET lebih kecil dalam merusak lingkungan umum
daripada penggunaan dalam pembuatan PVC.
Botol PET ciptaan AQUA ini sekarang menjadi standar dunia.
Dengan adanya teknologi yang canggih maka kualitas produk akan semakin terjamin
dan produksi akan terus meningkat.
b) Internet
Dengan adanya teknologi internet yang sudah kita rasakan
seperti sekarang ini, akan memberi banyak kemudahan untuk aqua dalam memberikan
informasi kepada stakeholder. Juga member kemudahan untuk menguasai pasar baik
di Indonesia atau Negara-negara lain.
e. Five
Forces
1) Persaingan
antar perusahaan saingan
Kebutuhan masyarakat akan air minum meningkat seiring dengan
meningkatnya pertumbuhan penduduk. Kesadaran masyarakat akan butuhnya air minum
yang bersih dan menyehatkan berpengaruh pada persepsi masyarakat akan konsumsi
Air Minum Dalam Kemasan. Atas dasar itulah, banyak pemain baru yang masuk dalam
industri ini. Menurut data Aspadin(Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan
Indonesia), tercatat lebih dari 400 perusahaan AMDK dan lebih dari 600 merek
yang ada di pasaran. Hal ini menjelaskan bahwa beberapa perusahaan memiliki
lebih dari satu merek untuk merespon tuntutan pasar yang beragam mulai dari
harga sampai dengan kualitas. Sebagai contoh, PT. Golden Aqua Mississipi yang
memproduksi Aqua juga memproduksi VIT. Pemain dalam Industri butuh usaha ekstra
keras untuk meningkatkan produk yang berbeda, kualitas yang terjamin dan
brand image. Kondisi persaingan sangat ketat karena banyak pesaing menjual
produk AMDK yang sama. Untuk itu diperlukan informasi pasar dan kondisi pesaing
terutama kelemahan dan kekuatan pesaing. Informasi itu penting berhubungan
dengan penggunaan kebijakan tentang produk, harga, promosi dan distribusi.
2) Potensi
masuknya pesaing baru
Di Indonesia Dari tahun ke tahun
konsumsi air kemasan terus meningkat, tercatat tahun 1973 kapasitas produksi
hanya 6 juta liter per tahun. Tahun 2001 meningkat tajam menjadi 5,4 milyar
liter. Setahun kemudian naik 31,5% menjadi 7,1 milyar liter. Lalu pada 2003
meningkat 14,1% mencapai 8,1 milyar liter. Tahun 2011 konsumsi air kemasan
mencapai 17,3 milyar liter meningkat 23% di bandingkan tahun 2010. Tahun 2012
diperkirakan konsumsi air kemasan meningkat menjadi 19,88 milyar liter per
tahun. Dengan data di atas maka terdapat potensi masuknya pesaing baru di
indonesia, karena permintaan akan AMDK semakin meningkat. Tetapi dengan
banyaknya merk atau produk yang sudah ada sekarang, maka pemerintah harus
ekstra ketat mengawasi keberlangsungan produk tersebut, karena banyak survey
yang menyatakan terdapat produk AMDK yang membahayakan untuk konsumen. Sehingga
proses pengolahan dan pembuatan AMDK harus mempunyai standart khusus yang sudah
ditetapkan. Dan pendatang baru juga harus memperhatikan skala ekonomi,
perbedann produk yang eksklusif, identitas merek, kebutuhan modal, akses ke
dalam distribusi, keuntungan dari biaya absolute, akses yang dibutuhkan,
kebijakan pemerintah, dan balasan yang diharapkan. Dengan demikian tidak
semakin bertambah merek AMDK yang ada dalam pasaran, dan akan mengurangi
persaingan di industry.
3) Potensi
pengembangan produk-pengganti
Salah satu ancaman dalam industri
AMDK adalah air isi ulang. Meskipun merek-merek tertentu telah memberi
peringatan untuk tidak boleh mengisi dengan produk lain, tetapi hal itu tidak
berpengaruh karena pengawasan tidak ketat dalam aplikasinya. Terlebih harga air
mineral isi ulang yang lebih murah dan tetap praktis. Apalagi melihat harga
kebutuhan pokok semakin meningkat, tentu masyarakat menengah ke bawah lebih
memilih alternative tersebut karena kebutuhan akan air mineral tidak mungkin
dikurangi.
4) Daya
tawar pemasok
Dalam industri AMDK tentu pemasok
mempunyai daya tawar yang tinggi, karena kebutuhan akan bahan baku plastik
untuk membuat kemasan (galon, botol, dan gelas) tidak ada penggantinya. Dan
tentu akan berpengaruh terhadap persangan dan juga biaya yang di keluarkan
perusahaan.
5) Daya
tawar konsumen
Dalam industri AMDK daya tawar
pembeli cukup tinggi, mengingat banyak alternative lain yang tersedia di
pasaran. Tetapi tidak terlalu mengancam dalam industri terutama merk AQUA
karena berorientasi terhadap kualitas. Jika konsumen sudah percaya dan loyal terhadap
air mineral yang di konsumsi pasti ia tidak akan mudah beralih. Apalagi produk
yang di konsumsi berkaitan dengan kesehatan, pasti tidak akan main-main dalam
menetukan pilihannya, meskipun banyak merek yang ada.
Analisis Internal
a. Laporan
Keuangan
b. Struktur
organisasi dan uraian pekerjaan
1) Struktur organisasi
Struktur organisasi mempunyai
peranan penting dalam suatu perusahaan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari,
sebagai system pengendali intern dalam suatu perusahaan, pelimpahan wewenang
dan tanggung jawab dari masing-masing bagian
2) Uraian Pekerjaan
a) General
Manager
1) Memonitor
bisnis Danone-AQUA di Indonesia
2) Memonitor
bagaimana Profit AQUA
3) Menyusun
strategi untuk jangka panjang (4 atau 5 tahun kedepan)
4) Membuat/menyusun
laporan regional dan laporan kepada pemegang saham.
b) Coorporate
Secretary
Bertanggung Jawab atas PR.
c) VP
Finance
1) Menyusun
strategi keuangan untuk jangka panjang (5 Tahun ke depan)
2) Menyusun
strategi dalam menentukan anggaran secara efisien dan efektif
d) VP
Human & Resources
Menyusun Startegi Sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya yang digunakan dalam perusahaan sehingga memberikan kontribusi dan
kinerja yang tinggi
e) VP
Sales & Distribution
Menyusun strategi distribusi dalam jangka panjang, program
atu rencana distribusi dalam 5 tahun mendatang
f) VP
Marketing
Menyusun rencana pemasaran produk AQUA sendiri, strategi
pemasaran dalam jangka panjang (4 atau 5 tahun mendatang)
g) Purchasing
Menyusun strategi bagaimana membangun hubungan atau menjalin
kerja sama dengan supplier.
h) VIT
1) Menyusun
strategi penetrasi pasar VIT seiring sejalan dengan AQUA
2) Menyusun strategi
untuk menjadikan VIT sebagai air minum dalam kemasan
(AMDK) yang baik dalam kelas menengah kebawah.
3. Lingkungan Bisnis Internal dan Eksternal
3) Kemasan jauh lebih kuat dan lebih jarang bocor atau di tembus.