Senin, 22 April 2019

Konflik Perusahaan dan Cara Mengatasinya (2)


Konflik PT. KAWAN JELAJAH DUNIA dan Cara Mengatasinya.

A.    Faktor Penyebab Konflik Antar Karyawan
Sejumlah faktor berbeda dapat menimbulkan konflik dalam perusahaan. Beberapa faktor – seperti kepribadian yang tidak cocok – bersifat psikologis. Artinya, konflik tersebut berkaitan dengan karakteristik perseorangan para karyawan. Hal inilah yang menjelaskan bahwa ada orang yang mempunyai kesulitan untuk bekerja sama dengan orang lain dan kesulitan tersebut tidak ada kaitannya dengan kemapuan kerja atau interaksinya yang formal. 
Peneliti telah menemukan beberapa faktor penyebab konflik antar karyawan yang terjadi di PT. KAWAN JELAJAH DUNIA, diantaranya :

1. faktor teknis
a. terbatasnya sarana dan prasarana yang diperlukan.
PT. KAWAN JELAJAH DUNIA masih terbatas dalam menyediakan line telepon disetiap ruangan untuk memudahkan komunikasi antar karyawan, sehingga para karyawan terkadang keluar ruangan hanya untuk menanyakan informasi kepada para karyawan lainnya. Untuk melakukan panggilan keluar juga terkadang harus gentian dengan karyawan yang lain. Padahal telepon itu merupakan hal yang penting untuk agar komunikasi berjalan dengan cepat, mudah dan efektif.
Selain line telephone, ketersediaan printer juga masih terbatas. Di KAWAN JELAJAH DUNIA hanya terdapat dua printer yang dipakai oleh semua devisi, sedangkan idealnya printer harus ada di masing-masing devisi.
    
b. Penguasaan teknik dan metode berkomunikasi yang tidak memadai.
Beberapa karyawan PT. KAWAN JELAJAH DUNIA ada yang belum memahami dan menguasai teknologi untuk kemudahan berkomunikasi, seperti penggunaan internet dan fax, hanya beberapa pegawai saja yang bisa menggunakannya, hal ini juga disebabkan tidak ada keinginan untuk belajar dari para pegawainya.
Hal ini biasanya terjadi pada karyawan baru ( magang/pembantu), karena perusahaan memakai program yang khusus untuk aplikasi tiket, hotel, dan tour, karyawan magang atau karyawan pembantu sering kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan. Mereka yang seharusnya membantu terkadang malah membuat pekerjaan tidak selesai sesuai deadline dikarenakan kesalahan yang mereka lakukan seperti menghilangkan rekapan tiket atau salah menyusun penawaran tour.

2. Faktor  Perilaku
·         Suasana otoriter
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin sangat berpengaruh terhadap komunikasi antar karyawan. Jika pemimpin tersebut otoriter maka suasana di kantor dalam berkomunikasi menjadi kaku. Hal ini juga yang terkadang berlangsung di PT. KAWAN JELAJAH DUNIA, terutama di tingkatan unit/devisi.

·         Sifat yang egosentris.
Beberapa karyawan PT. KAWAN JELAJAH DUNIA yang bersifat egosentris sering mengahambat komunikasi, sehingga komunikasi tidak efektif.

·         Karyawan KAWAN JELAJAH DUNIA terlihat bekerja sendiri - sendiri (tidak bekerja secara tim).
Hal ini terlihat dengan jelas di keseharian. Sebagai contoh devisi tiket dengan devisi tour, secara sistematis kerja devisi tour bekerja melalui hasil rekapan devisi tiket, akan tetapi devisi tiket sering tidak menghiraukan hal tersebut dan menyelesaikan rekapan seenaknya bahkan terkadang tidak tepat waktu.

3. Faktor  Bahasa
Bahasa yang dipergunakan akan menunjukkan tingkat intelektualiatas seseorang, sehingga orang cenderung mempergunakan bahasa yang tinggi (misalnya dengan mempergunakan bahasa/istilah asing), tanpa menghiraukan kemampuan orang yang diajak berbicara, sehingga menimbulkan salah pengertian (miscommunication).
Selain itu, hambatan bahasa yang sering terjadi di PT. KAWAN JELAJAH DUNIA yaitu hambatan bahasa daerah. Karena tidak semua karyawan PT. KAWAN JELAJAH DUNIA berasal dari daerah setempat (Surabaya / Jawa Timur), sehingga tidak semua karyawan bisa berbahasa daerah (Jawa) sedangkan kesehariannya kebanyakan karyawan menggunakan bahasa Jawa.

4.  Faktor  Struktur
Yaitu hambatan yang disebabkan oleh adanya perbedaan tingkat
(jabatan) dan perbedaan job dalam stuktur perusahaan PT. KAWAN JELAJAH DUNIA. Hal ini terlihat jelas ketika ada karyawan baru yang masih ada hubungan dengan pimpinan, baik hubungan pertemanan atau keluarga. Biasanya karyawan yang seperti ini mendapar perlakuan istimewa daripada yang lain. Hal ini yang memicu kecemburuan antar karyawan dan mengakibatkan suasana kerja tidak nyaman dan tidak produktif.
Selain itu komunikasi dari bawah ke atas di PT. KAWAN JELAJAH DUNIA juga kurang berjalan efektif, dikarenakan beberapa alasan, diantaranya :
 *  Kecenderungan bagi karyawan untuk menyembunyikan pikiran mereka.
* Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami karyawan.
Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan karyawan.
Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan karyawan.

5. Faktor  Latar Belakang
Setiap orang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Perbedaan latar belakang akan menimbulkan suatu gap atau hambatan dalam proses komunikasi. Misalnya latar belakang sosial dan pendidikan. 
Selain itu juga salah satu faktor latar belakang adalah karena field of experience atau bidang pengalaman setiap karyawan berbeda. Biasanya karyawan yang lebih berpengalaman (senior) tidak mau dilangkahi atau tidak mau didahului oleh karyawan baru (junior). Karena mereka merasa lebih berpengalaman.

B.      Manajemen Proses Komunikasi Dalam Penyelesaian Konflik Antar Karyawan
Proses komunikasi antar karyawan ( karyawan dengan karyawan ) di PT. KAWAN JELAJAH DUNIA berlangsung secara horizontal, yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun  bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Di PT. KAWAN JELAJAH DUNIA komunikasi antar karyawan sudah berlangsung cukup baik. Namun adanya tuntutan persaingan di dalam dunia bisnis khususnya di bidang yang sama yakni pelayanan jasa tour dan travel. Hal ini membuat para karyawan berada di bawah tekanan untuk bekerja lebih baik, kreatif dan inovatif.  Dengan adanya hal ini, para karyawan cenderung bekerja berkelompok sesuai pembagian tugas dan devisi masing-masing, dan pada akhirnya hal ini bisa berakibat pada komunikasi yang tidak efektif dikarenakan perbedaan persepsi dan motivasi.
Komunikasi secara horizontal ini lebih mudah dilakukan oleh para karyawan PT. KAWAN JELAJAH DUNIA dibandingkan dengan komunikasi dari bawah ke atas (upward communication). Komunikasi horizontal lebih sering dilakukan oleh para karyawan karena komunikasi ini tidak harus dilakukan secara formal, jadi lebih memudahkan para karyawan dalam berkomunikasi dan berkoordinasi menyelesaikan pekerjaannya.
Selain komunikasi yang berlangsung secara horizontal, komunikasi antar karyawan yang berlangsung di PT. KAWAN JELAJAH DUNIA juga berlangsung komunikasi silang (interline communication), yaitu komunikasi antara pimpinan seksi dengan pegawai seksi lain. Komunikasi ini merupakan komunikasi yang memotong jalur vertikal dan horizontal. Sebagai contoh, anggota staf junior dapat langsung pergi ke atasannya dan bisa melalui telepon, email atau mengunjungi teknikal senior di area lain untuk mendapatkan informasi. Komunikasi diagonal digunakan karyawan PT. KAWAN JELAJAH DUNIA untuk menyelesaikan masalah kerja
yang sulit dan kompleks. 
Selain komunikasi antar karyawan, di PT. KAWAN JELAJAH DUNIA juga berlangsung Proses komunikasi antara karyawan dengan manajemen. Komunikasi ini berlangsung secara ke bawah dan ke atas ( downward dan upward ).

1.        Downward communication 
Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.
Biasanya pimpinan manajemen atau pimpinan devisi / unit PT. KAWAN JELAJAH DUNIA memberikan instruksi kerja, pemberian informasi, atau memberikan motivasi kerja kepada para karyawan pada saat rapat kerja atau evaluasi mingguan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan menjaga komunikasi para karyawan agar tetap berjalan dengan baik.
Ada 4 metode dalam penyampaian informasi kepada para karyawan yang digunakan oleh PT. KAWAN JELAJAH DUNIA, yaitu : 

-          Metode tulisan
Penyampaian komunikasi dari atasan kepada para karyawan PT. KAWAN JELAJAH DUNIA menggunakan metode tulisan yaitu
biasanya dalam bentuk memo atau surat tugas.

-          Metode lisan
Penyampaian komunikasi menggunakan metode lisan ini adalah dengan memberikan amanat atau perintah pada saat rapat atau meeting, juga teguran atau instruksi secara langsung kepada para karyawan. 

-          Metode tulisan diikuti lisan
Biasanya metode komunikasi ini digunakan untuk hal-hal penting. Contohnya ketika para karyawan PT. KAWAN JELAJA DUNIA
memberikan laporan kerja kepada atasannya, itu bukan hanya laporan secara tertulis tetapi juga diikuti oleh laporan secara lisan.

-          Metode lisan diikuti tulisan
Pada PT. KAWAN JELAJAH DUNIA penyampaian komunikasi
menggunakan metode ini biasanya digunakan untuk hal-hal tertentu, seperti pemberitahuan kerusakan alat atau fasilitas secara lisan kemudian diikuti oleh laporan secara tertulis. 

2.    Upward communication
Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Komunikasi dari bawah ke atas ini dilakukan oleh para karyawan PT. KAWAN JELAJAH DUNIA dengan cara  memberikan laporan hasil kerja kepada atasannya, seperti memberikan laporan tiap bulan pada saat rapat. Ada juga yang berkomunikasi langsung secara lisan kepada atasannya. Bukan hanya laporan pekerjaan yang disampaikan kepada atasan, tetapi juga berupa keluhan atau ada persoalan pekerjaan yang harus diselesaikan. 
Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi/perusahaan yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah. 
Masyarakat dan konflik merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan bersifat alamiah. Menurut Alo Liliweri, bahwa konflik itu normal dan tidak dapat dielakkan sepanjang ada interaksi dan kerjasama antar manusia. Konflik mempunyai berbagai bentuk misalnya konflik antar pribadi, antar kelompok, konflik antar organisasi dan lain sebagainya. Konflik pada dasarnya memiliki beberapa unsur yaitu ada dua pihak yang terlibat, ada tujuan yang dijadikan sasaran, ada tindakan dan ada situasi yang melahirkan sebuah pertentangan.
Konflik sering dianggap sebagai sesuatu yang negatif, merugikan dan mengganggu kestabilan. Tetapi pada dasarnya konflik mempunyai sisi lain yang berdaya positif yaitu sebagai sebuah proses menuju perubahan. Sehingga konflik harus diakui keberadaannya, diolah, dimanajemen, dan diubah menjadi kekuatan untuk menuju perubahan yang baik.
Berikut adalah metode penyelesaian konflik antar karyawan yang dilakukan pihak manajemen PT. KAWAN JELAJAH DUNIA, yaitu :

-          Duduk bersama / dialog / musyawarah
Langkah pertama yang dilakukan oleh pihak manajemen PT. KAWAN JELAJAH DUNIA dalam menyelesaikan konflik antar karyawan adalah memanggil karyawan yang sedang berkonflik untuk berdialog secara langsung.

-       Pihak-pihak yang berkonflik diminta untuk mengutarakan permasalahan atau alasan masing-masing dengan tujuan mendapat suatu kesepakatan penyelesaian permasalahan bersama.
Metode ini biasanya dipakai pihak manajemen jika konflik yang terjadi masih dalam level rendah ( masih bisa di musyawarahkan ).

-          Penugasan secara bersama
Setelah mengadakan dialog langsung dengan mempertemukan pihak-pihak yang berkonflik, langkah pihak manajemen selanjutnya adalah pemberi tugasan tambahan kepada pihakpihak yang berkonflik tersebut. Biasanya tugas yang diberikan adalah tugas gabungan, artinya tugas tersebut bisa diselesaikan hanya dengan melibatkan pihak-pihak yang berkonflik. Hal ini menuntut pihak-pihak yang berkonflik untuk saling bekerja sama.

-          Punishment / hukuman / sanksi
Apabila konflik antar karyawan yang terjadi sudah cukup serius tanpa adanya itikad baik dari pihak-pihak yang berkonflik untuk menyelesaikanny, hal ini bisa mengganggu suasana lingkungan kerja di perusahaan. Langkah pihak manajemen PT. KAWAN JELAJAH DUNIA adalah pemberian hukuman/sanksi kepada kedua belah pihak yang berkonflik.
Sanksi tersebut biasanya berwujud sanksi administrative, seperti peniadaan insentif / bonus bagi pihak-pihak yang berkonflik tersebut.

Sumber :